24 Oktober 2008

Pengalaman saya.....Ilmu Baru saya Dapat......Tetapi Kesalahan Saya Perbuat

Menjelang setahun usaha martabucks manis 333 berjalan, saya ingin sekali melakukan sesuatu yang menyibukkan diri saya (ya semacam pencerahan ilmu bisnis gitu…), dan pada awal bulan April 2008 saya melihat-lihat di Koran kompas untuk mencari …apa yang bisa saya lakukan untuk mengembangkan usaha saya dan juga kemampuan saya berbisnis (maklum saya masih bermental karyawan), dan sementara mencari secara enggak sengaja saya melihat satu iklan dengan tulisan Presentasi bisnis Cara “Gila” Jadi Pengusaha oleh Bpk. Purdie E Chandra yang sekaligus pemilik Primagama yang waktu itu diselenggarakan pada hari Sabtu, akhirnya setelah melihat iklan di Koran tersebut saya bersama dengan istri langsung sepakat untuk menghadiri acara tersebut (prinsipnya bagi kami selama itu bagus untuk masukan positif buat usaha kami langsung action, apakah nantinya akan bermanfaat atau tidak itu urusan belakang).
Akhirnya tibalah pada hari Sabtu, saya dan istri pagi-pagi jam 09.00 dari rumah langsung menuju ke hotel Maharani di Mampang Jakarta, sesampainya disana ternyata acaranya sudah dimulai dan peminatnya banyak juga, kami berdua dengan serius dan fokus mengikuti pembicara yang membawakan acara tersebut yang ternyata merupakan pengusaha termasuk yang sudah sukses, beliau bercerita panjang lebar yang benar2 membakar “emosi” saya untuk dapat seperti pembicara tersebut, tetapi ternyata selain presentasi dibuka juga kelas untuk training bagaimana cara gila (bukan gila benerana loh…) menjadi pengusaha selama 3 bulan. Kontan saja sehabis training saya langsung mendaftarkan diri untuk ikut training tersebut dengan biaya yang cukup mahal juga (bagi saya loh) tapi gak jadi masalah buat saya karena ini saya anggap bahwa untuk menjadi lebih maju dan sukses harus ada biaya lebih yang harus dikeluarkan karena merupakan “Proses Pembelajaran”.

Akhirnya jadilah saya mengikuti proses pelatihan tersebut yang ternyata banyak juga pesertanya ada sekitar 30 an orang dan saya masuk pada angkatan 69 (ternyata udah banyak juga yang sudah ikut pelatihan ini) berarti semakin banyak juga orang yang sudah menjalankan dunia usaha.
Dengan semangat yang tinggi dan termotivasi penuh saya hadir terus tidak pernah absen dalam pelatihan tersebut karena memang sayang sekali kalau ada 1 haripun tidak hadir rasanya akan ketinggalan beberapa informasi penting, karena para mentor/pembawa materi adalah orang-orang yang dulunya seperti saya yaitu sebagai karyawan dan ada juga yang belum pernah jadi karyawan malahan langsung menjadi pengusaha dengan segala tantangan yang pernah mereka hadapi dan berhasil melewatinya, selain itu banyak juga para pesertanya selain menjadi karyawan banyak juga yang sudah memiliki usaha sendiri, tetapi mereka tetap ingin belajar demi kemajuan usahanya, tetapi ada juga yang masih sebagai pengamat maksudnya baru mengamati dunia usaha.

Pelajaran demi pelajaran serta pengalaman demi pengalaman saya ikuti dengan serius, sampai akhirnya tidak terasa masa pelatihan sudah mencapai 3 bulan yang artinya sudah berakhir. Selama pelatihan saya banyak mendapatkan masukan yang luar biasa dan sangat memotivasi saya untuk dapat juga berkembang dalam menjalankan usaha saya, akhirnya muncul lah pada saat itu idealisme yang tinggi dalam diri saya, sehingga mengurangi rasa menghargai, menghormati bahkan kurang perduli lagi dengan lingkungan sekitarnya.

Iya….bener loh ini sebetulnya inti dari kisah saya yang saya jelaskan diatas selama saya menjalankan usaha walaupun belum mencapai 1 tahun……..

Kisahnya begini……..
Setelah selesainya saya mengikuti pelatihan cara “Gila” jadi pengusaha (kayaknya saya jadi gila beneran deh….) rasa terbakarnya diri saya karena termotivasi yang begitu luar biasa……….ingin buru-buru cepet seperti para mentor yang sudah sukses ………………akhirnya saya mempunyai masalah dengan orang lain saya terlalu egois, terlalu mementingkan diri sendiri….tidak punya rasa terima kasih bahkan seakan-akan saya ingin merebut rejeki orang…..(Ooh Tuhan apa yang telah saya lakukan).

Saya sebetulnya secara tidak langsung sudah memiliki rekan bisnis yang luar biasa karena memiliki kesamaan pemikiran di dalam menjalankan usaha, dimana rekan saya ini adalah yang telah berbaik hati dengan saya mau menyewakan tempat saya berjualan di lingkungan rumahnya yang juga rumahnya tersebut dijadikan tempat berdagang Nasi Goreng yang sangat luar biasa pelanggannya banyak, kenapa saya bilang berbaik hati?....... karena rekan saya tersebut hanya mewajibkan saya untuk membayar sewa tempat dengan cara membayar listrinya saja tiap bulan, yang saya tahu bahwa pemakaian listrik di tempat tersebut tiap bulannya selalu kurang dari 150 rb rupiah, yang berarti saya wajib membayar hanya dibawah 150 rb rupiah tersebut tiap bulannya (waooow………murah banget kan….), tetapi kebaikan tersebut serta kebaikan2 lainnya saya abaikan dan saya lebih mementingkan gimana saya bisa membuka usaha baru lagi.

Kebetulan si juru masak dari rekan saya pada bulan Juli akan keluar untuk rencananya mau buka usaha sendiri karena yang saya tahu dan juga berdasarkan pengakuan tukang masak tersebut bahwa dialah yang meracik/mencampur bumbu nasi goreng,mie goreng, kwetiau goreng dsbnya, sehingga usaha rekan saya tersebut mendatangkan pelanggan yang cukup banyak karena rasa masakannya cukup enak dan beda rasanya dari nasi goreng lainnya.
Sehingga pada saat itu muncul lah di benak saya bahwa……dari pada tukang masak tersebut keluar dan bekerja di tempat orang lain lebih baik bekerja sama saya saja (tujuan saya ingin membantu dia untuk mewujudkan keinginannya punya usaha sendiri sehingga tidak sampai menganggur lagi)……dan ternyata dia setuju dengan penawaran saya, tapi dengan catatan bahwa dia harus berhenti kerja dari rekan saya dengan cara baik-baik.
Rekayasa cerita saya lakukan supaya tidak diketahui oleh rekan saya bahwa tukang masaknya bekerjasama saya
Akhirnya pada suatu saat saya mendapatkan tempat yang berupa kios kecil untuk membuka tempat nasi goreng di daerah bekasi timur tepatnya di Perumnas 3, dan nasi goreng tersebut memiliki nama Nasi Goreng IDOLAKU dengan slogannya adalah Beda Rasanya & Lebih Enak, dan mulai dibuka pada tanggal 10 Juli 2008, tetapi selang seminggu, rekan saya mengetahui keberadaan saya serta apa yang telah saya lakukan……….akhirnya sepulang kerja dari kantor saya dipanggil oleh rekan saya, dan pada saat itu saya yakin bahwa perbuatan saya ini telah diketahui olehnya, maka dengan jiwa besar saya datang untuk bertemu rekan saya, dan dia sangat kecewa atas apa yang telah saya lakukan yang dianggap bahwa saya telah menarik (membajak) karyawannya yaitu tukang masaknya. Saya tekankan bahwa prinsipnya saya ingin membantu tukang masak tersebut untuk mencapai keinginannya untuk memiliki usaha sendiri dan saya tawarkan dia setelah benar2 resign, tapi yang disayangkan oleh rekan saya adalah cara saya yang bertindak seperti itu, sehingga menimbulkan kehilangan kepercayaan kepada saya.
Untuk menghindari kesalahan yang berlebihan dengan berjiwa besar lagi saya ujukan permohonan maaf yang sebesarnya kepada rekan saya perihal cara saya yang kurang etis dan tidak baik, tetapi saya tekankan bahwa saya ingin membantu dia bukan untuk menghancurkan usaha rekan sayac cuma memang cara dan waktunya tidak pas.
Akhirnya dengan berat hati rekan saya memutuskan untuk tidak meyewakan tempatnya lagi buat martabucks 333 saya, sehingga pada hari itu langsung usaha martabak saya saya tutup, dan dari situlah timbul masalah bahwa usaha saya berhenti sementara yang akhirnya menutup keran penghasilan saya, karena usaha nasi goreng sayapun masih baru dibuka sehingga belum bisa mengharapkan penghasilan dari situ.

Kepada Rekan-rekan pembaca saya ingin menarik garis merah bahwa di dalam dunia usaha kita harus bisa mawas diri, menghargai sesama pedagang, mendapatkan ilmu untuk bekal usaha bukan untuk menjadikan diri kita egois, sombong, cepat-cepat ingin berhasil,melupakan lingkungan kita, menolak untuk bekerjasama, dsbnya tetapi justru ilmu yang kita dapatkan harus kita bagikan juga kepada orang lain untuk supaya bersama-sama dapat menjalankan dunia usaha yang akhirnya saling menguntungkan.

Saya telah melakukan kesalahan dikarenakan hanya melihat dari sisi saya pribadi tidak melihat dari sisi orang lain juga, sehingga menimbulkan ambisi pribadi yang begitu besar yang akhirnya menghancurkan orang lain.

Mudah-an kisah saya ini tidak terjadi terhadap rekan-rekan lainnya yang akan atau telah memiliki usaha, karena saya yakin akan berdampak bagi kita sendiri (siapa yang menanam dialah yang akan menuai) artinya siapa yang memulai perbuatan yang tidak baik, maka dia sendirilah yang akan menanggung perbuatan tidak baik tersebut

Saya sadari akan tindakan saya yang salah ini yang akhirnya saya harus bertekuk lutut di hadapan Tuhan untuk memohon ampun dengan apa yang telah saya lakukan sehingga mengecewakan orang lain termasuk rekan baik saya, serta meminta pertolongan Tuhan agar saya senantiasa dikuatkan untuk tidak melakukan hal tersebut lagi.
Ya Tuhan….berkati usaha saya dan juga usaha orang lain…Amin